Tidak Hanya Tahan Panas, Simak Sifat-Sifat Refractory Berikut
Loka Refractories - Umumnya, material refractory diketahui masyarakat sebagai material tahan panas atau tahan api.
Namun, pada kenyataannya refractory tidak sebatas itu saja. Material refractory memiliki sifat-sifat khusus yang membedakannya dengan material batu bata dan semen lainnya.
Apa saja sifat-sifat refractory? Mari kita simak penjelasan di bawah.
Sifat-Sifat Refractory Secara Umum
Untuk diklasifikasikan sebagai refractory, material tersebut harus memiliki sifat-sifat berikut diantaranya:
1. Kemampuan menahan suhu tinggi.
2. Kemampuan menahan kejut suhu.
3. Kemampuan menahan kerja leburan logam, gas panas dan erosi terak, dll.
4. Kemampuan menahan beban pada kondisi pemakaian.
5. Kemampuan menahan beban dan gaya abrasif.
6. Kemampuan menyimpan panas.
7. Kemampuan tidak mengkontaminasi bahan yang berkontak.
8. Kemampuan menjaga kestabilan dimensi yang cukup pada suhu tinggi dan setelah/selama siklus panas berulang (koefisien muai panas rendah).
Selain secara umum, refractory juga memiliki sifat-sifat thermal, mekanis, dan fisik. Beberapa sifat tersebut diantaranya:
Sifat Thermal, Mekanis, dan Fisik Refractory
1. Refractoriness
Refractoriness yaitu ketahanan material refractory pada suhu tinggi. Sifat ini juga disebut sebagai PCE atau Pyrometric Cone Equivalence. Pengujiannya dilakukan dengan menggunakan alat berupa tabel pancang/Pyrometric Cone dengan membandingkan test cone dan standard cone pada temperatur tertentu.
Nilai PCE penting untuk menentukan klasifikasi refractory, maximum service temperatur, identifikasi bahan baku, dan sebagai salah satu parameter kontrol dalam penambangan mineral.
2. Refractoriness Under Load (RUL)
Seperti refractoriness, RUL diperlukan untuk menentukan maximum temperature, namun dalam kondisi beban tekan. RUL penting untuk mengetahu kodisi tekanan tinggi.
3. Permanent Linear Change (PLC)
PLC yaitu perubahan refractory setelah dibakar pada atmosfer, waktu, dan temperatur tertentu tanpa tekanan eksternal. PLC dinyatakan dalam satuan persen (%).
4. Thermal Conductivity
Thermal conductivity yaitu kuantitas panas yang akan mengalir melalui suatu satuan luas dalam arah normal terhadap luas permukaan dalam waktu tertentu.
Menetapkan thermal conductivity diperlukan karena setiap komposisi memiliki sifat transmisi yang berbeda.
5. Thermal Shock
Thermal shock yaitu kemampuan refractory untuk bertahan teradap perubahan temperatur seara mendadak.
6. Cold Crushing Strength
Cold crushing strength atau kuat tekan yaitu kemampuan refractory brick atau bata tahan api untuk bertahan terhadap beban kompresi pada suhu kamar.
7. Porositas
Porositas yaitu volume pori-pori yang terbuka pada produk refractory sebagai presentase volume total, dimana cairan dapat menembus.
Semakin rendah porositas maka semakin baik karena membuat refractory memiliki high strength, high abberation resistance, dan low srinkage.
8. Bulk Density
Bulk density yaitu jumlah bahan refractory dalam suatu volume. Semakin meningkat bukl density maka semakin meningkat stabilitas volume, kapasitas panas, dan ketahanan terhadap penetrasi terak.
9. Slag Resistance
Slag resistance atau ketahanan terhadap slag ditentukan dengan menguji pengaruh jumlah dan komposisi slag pada temperatur tertentu terhadap refractory.
Refractory Berkualitas dari Loka Refractories
Demikian sifat-sifat refractory secara umum juga. Sifat-sifat tersebut penting dimiliki mengingat material refractory tidak hanya mengalami kontak dengan suhu tinggi, mereka juga akan mengalami kontak dengan zat kimia lainnya yang dapat memiliki sifat korosif.
Dapatkan material refractory yang teruji kualitasnya dengan menghubungi:
PT. Loka Refractories Wira Jatim E-mail : info@lokarefractories.com Phone : 031-7663307 Whatsapp : 0821-4280-8500